Chatbotatau bisa disebut juga asisten digital, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dapat menirukan percakapan layaknya manusia melaui pesan, situs website, ataupun telepon. Bahkan menirukan percakapan dalam bentuk teks maupun suara.
Dari dua tugas cara kerja chatbot, analisis permintaan pengguna dan memberikan tanggapan. Chatbot pun memberijawaban sesuai respon input dari pengguna. Dalam prakteknya, terlihat sederhana. Namun sebenarnya cukup kompleks.
Bagaimana cara Chatbot bekerja?
Chatbotsangat mengandalkan keyword atau kata kunci yang sudah di terapkan pada sistem. Maka, setiap kali chatbot mendapatkan pertanyaan dari pelanggan, secara otomatis akan menyesuaikan jawabannya sesuai dengan keyword dari pertanyaan yang diajukan.
Selain dari rancangan kemampuan analisis dan identifikasi dengan begitu responsif, ada 4 metode sistem operasional yang diterapkan oleh chatbot yaitu :
1. Suitable Algorithms (Algoritma yang sesuai)
Chatbotjuga menggunakan algoritma, tidak hanya mencocokkan pola dengan merespon, chatbot juga memilih algoritma pencocokkan pola dengan membandingkan kalimat masukan dengan respon dalam korpus data. Algoritma memainkan peran utama karena algoritma membantu chatbot dalam menganalisis beberapa kumpulan besar data.
2. Decision Tree-Based (Pohon Keputusan)
Cara kerja dari Pohon Keputusan ini mengikuti urutan sesuai dengan jawaban yang terprogram oleh mesin bot. Dengan menggunakan metode ini bisa telihat rumit ataupun simple, itu tergantung daru bagaimana perancangan dari konsepnya.
Namun, banyak juga yang menggunakan metode ini karena lebih cepat dan tetap berguna untuk melayani pertanyaan dari para pelanggan. saat penggunaannya, akan dihadapkan dengan beberapa widget berupa tombol yang berisikan teks jawabannya.
3. Pattern Matcher (Penyesuaian Pola)
Strategi bot menggunakan penyesuaian pola (Pattern Matcher) untuk mengelompokkan teks. Chatbotyang memiliki aturan atau skrip dan terstruktur sebagian besar termasuk dalam kategori pattern matcher. Chatbot juga menggunakan pengetahuan yang berisi dokumen dan dari setiap dokumen terdiri dari pola dan templet tertentu.
Maka, setiap kali chatbot mendapatkan pertanyaan, ia akan memberikan respon yang sekiranya tepat dengan pola tersebut. Namun, jika ada beberapa bentuk permintaan yang diluar dari polanya, maka ia tidak akan mampu memberikan jawaban yang sesui.
4. Contextual (Konteksul)
Maka, setiap kali chatbot mendapatkan pertanyaan, ia akan memberikan respon yang sekiranya tepat dengan pola tersebut. Namun, jika ada beberapa bentuk permintaan yang diluar dari polanya, maka ia tidak akan mampu memberikan jawaban yang sesui.
4. Contextual (Konteksul)
Metode ini menciptakan percakapan secara natural, chatbot ini mengandalkan system kecerdasan buatan dengan Machine Learning (ML). Metode ini adalah metode terbaik dibandingkan metode sebelumnya. Dengan menyadari percakapan manusia bahwa perintah atau peranyaan yang dibuat oleh pengguna tidak perlu terlalu spesifik.
Dengan metode NLP, menirukan percakapan seperti manusia dan juga memecahkan permasalahan untuk mengahasilkan balasan cerdas. Tidak seperti model generative, di mana alur yang sebelumnya ditentukan mempersulit chatbot ntuk melakukan percakan secara terbuka, chatbot AI dapat melibatkan pelanggan daam berbagai topik.
Jika ada yang ingin lebih banyak anda ketahui tentang chatbot, anda dapat membuka website Eva.id untuk mengetahui lebih lanjut tentang chatbot dengan cara mencobanya langsung.
Dengan metode NLP, menirukan percakapan seperti manusia dan juga memecahkan permasalahan untuk mengahasilkan balasan cerdas. Tidak seperti model generative, di mana alur yang sebelumnya ditentukan mempersulit chatbot ntuk melakukan percakan secara terbuka, chatbot AI dapat melibatkan pelanggan daam berbagai topik.
Jika ada yang ingin lebih banyak anda ketahui tentang chatbot, anda dapat membuka website Eva.id untuk mengetahui lebih lanjut tentang chatbot dengan cara mencobanya langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar