Minggu, 21 Juli 2024

SEJARAH KEJU

 


AWAL DAN PERKEMBANGANNYA
1. Awal Mula Keju :
- Zaman Prasejarah :
Keju atau Queijo (Portugis), Caseus (Latin), Cheese (Inggris) pertama kali dibuat lebih dari 7.000 tahun yang lalu, kemungkinan besar di Timur Tengah atau Asia Tengah, walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan. Sejarah keju dimulai dari masyarakat prasejarah yang mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi
- Legenda Arab :
Salah satu legenda mengisahkan seorang pedagang Arab yang membawa susu dalam kantong dari perut domba. Panas dan gerakan selama perjalanan menyebabkan susu menggumpal menjadi dadih dan whey.
2. Keju di Dunia Kuno :
- Mesir Kuno :
Bukti pembuatan keju ditemukan di makam-makam Mesir Kuno yang berusia lebih dari 4.000 tahun.
- Yunani dan Romawi :
Mitologi Yunani Kuno menyebutkan Aristaeus sebagai penemu keju. Odyssey tulisan Homer (800 SM) mengatakan bahwa Cyclops membuat keju dengan menggunakan dan menyimpan susu domba dan kambing. Keju dari susu kambing merupakan komoditas yang penting di Yunani. Orang-orang Yunani mempercayai bahwa keju dapat membuat perwira lebih kuat dan juga merupakan perangsang nafsu berahi
Bangsa Yunani dan Romawi mengembangkan keju lebih lanjut, memperkenalkan teknik baru dan beragam jenis keju. Buku Romawi "De Re Rustica" oleh Columella menjelaskan proses pembuatan keju.
3. Abad Pertengahan :
Pada periode ini, biara-biara di Eropa memainkan peran penting dalam pengembangan keju, menciptakan berbagai resep hingga kemudian lahirlah keju versi cheddar pada tahun 1500, keju parmesan pada tahun 1597, keju gouda pada tahun 1697 dan masih banyak lagi.
4. Era Modern :
Revolusi Industri membawa kemajuan dalam produksi keju, memungkinkan pembuatan massal dengan bantuan mesin. Standar keamanan pangan dan kontrol kualitas diperkenalkan.
MACAM-MACAM KEJU DARI BELAHAN DUNIA
1. Eropa :
- Cheddar (Inggris) : Keju keras yang dikenal dengan rasa tajamnya.
- Brie (Prancis) : Keju lembut dengan kulit putih dan rasa lembut.
- Gorgonzola (Italia) : Keju biru dengan rasa tajam dan berurat biru.
2. Amerika
- Monterey Jack (AS) : Keju semi-keras yang sering digunakan dalam masakan Meksiko-Amerika.
- Colby (AS) : Keju semi-lunak yang mirip dengan cheddar tetapi lebih lembut dan ringan.
3. Asia :
- Paneer (India) : Keju segar yang tidak leleh, digunakan dalam berbagai masakan India.
- Yak Cheese (Tibet) : Keju keras yang dibuat dari susu yak.
4. Timur Tengah :
- Halloumi (Siprus): Keju semi-keras yang bisa dipanggang atau digoreng tanpa meleleh.
- Labneh (Lebanon): Keju lembut yang dibuat dari yogurt yang dikentalkan.
SEJARAH KEJU DI INDONESIA
1. Pengaruh Kolonial :
Keju diperkenalkan ke Indonesia oleh penjajah Belanda. Keju Belanda seperti Edam dan Gouda menjadi populer di kalangan masyarakat lokal dan Eropa di Indonesia.
2. Produksi Lokal :
Dalam beberapa dekade terakhir, produksi keju lokal mulai berkembang. Pabrik keju pertama di Indonesia dibangun pada tahun 1970-an.
3. Keju di Masa Kini :
Saat ini, keju digunakan dalam berbagai masakan modern di Indonesia, baik sebagai bahan utama maupun tambahan.
KEJU KHAS INDONESIA
1. Dangke :
Keju tradisional dari Sulawesi Selatan, terbuat dari susu kerbau atau sapi yang dikentalkan dengan jus pepaya. Dangke memiliki tekstur yang mirip dengan keju cottage dan biasanya dimakan segar.
2. Keju Boyolali :
Diproduksi di Boyolali, Jawa Tengah, keju ini mulai dikenal dengan produk-produk susu lokalnya, termasuk keju cheddar dan mozzarella, keju yang terkenal merk Indrakila.
3. Keju Senduro :
Berasal dari Lumajang, Jawa Timur, keju ini dibuat dari susu sapi lokal dan memiliki rasa yang khas.
4. Dali Ni Horbo (Batak) :
Keju tradisional dari Sumatera Utara yang dibuat dari susu kerbau dengan metode fermentasi khas suku Batak.
5. Madree keju dari kacang mete :
Keju merk Madree yang dibuat dengan bahan dasar mete, memberikan cita rasa yang unik dan khas, cocok untuk vegetarian karena tidak mengandung susu. Keju ini adalah kreasi dari Ariana warga Jogja.
6. Keju Hitam Putih :
Keju hitam putih menggunakaan abu tempurung sebagai sumber rasa pada keju. Informasi nya keju ini diciptakan oleh warga Bali yaitu Ayu Linggih.
Referensi :
1. Fox, P. F., McSweeney, P. L. H., Cogan, T. M., & Guinee, T. P. (2000). "Fundamentals of Cheese Science". Aspen Publishers.
2. Kindstedt, P. S. (2012). "Cheese and Culture: A History of Cheese and its Place in Western Civilization". Chelsea Green Publishing.
3. Hidayat, I. (2020). "Dari Dangke hingga Keju Mozzarella: Melihat Kekayaan Keju Nusantara" Tirto.id.


Selasa, 09 Juli 2024

ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI PASIFIK

 


Selama saya mengasuh kuliah teori antropologi, dan setelah baca buku-buku antropologi tentang teori evolusi, migrasi dan difusi muncul jiwa pemberontakan dalam diri saya, bahwa teori evolusi ala Barat /modern tentang asal usul dan migrasi manusia di wilayah ini tidak bisa diterima sepenuhnya. Karena ada alasan-alasan mendasar, beberapa diantara sebagai berikut:
Pertama, bukti-bukti yang mereka ajukan tidak konsisten dan limit waktu yang telah ditentukan selalu berubah-ubah sesuai dengan usia penemuan materi baru.
Kedua, penemuan tengkorak dan materi arkeologi dan antropologi fisik tentang fosil dilakukan melalui petunjuk yang diberikan oleh masyarakat asli setempat sebagai pemilik sejarah warisan tersebut. Artinya penemuan materi itu bukan sesuatu hal yang baru, tetapi sudah tersimpan bertahun-tahun oleh masyarakat pemilik budaya tersebut. Arkeolog hanya datang, mengambil benda yang dimiliki oleh masyarakat dan menentukan usia melalui analisa tertentu.
Ketiga, dalam etnografi yang digambarkan jelas, tetapi kesimpulan yang diambil selalu dibelokan.
Keempat, teori migrasi yang dibangun ke Pasifik dan Australia mengikuti jalur yang pernah di lewati oleh kolonial Eropa demi kepentingan kolonialisme mereka, maka ini dinilai sebagai teori pembenaran kolonialisme itu.
Kelima, teori Trihibrid oleh Birdsell tentang tiga gelombang migrasi manusia dari Sundaland ke Sahuland tidak terbukti secara materi baik, materi arkeologi maupun hubungan genetik, karena itu banyak antropolog tolak teori ini. Birdsell sendiri tidak menunjukkan bukti-buktinya. Dalam rangka untuk membuktikan teori itu, studi genetik tahun 2022 yang melibatkan banyak ahli dari berbagai universitas dengan sampel dari Asia, New Guinea dan Aborigin Australia, menemukan tidak ada hubungan genetik antara Asia dengan Aborigin dan Papua. Aborigin dan Papua konsisten 90-100 persen independent, tidak terhubung dengan Asia. Ada hubungan DNA Eropa dan Asia ditemukan di Australia dan New Guinea itu setelah kontak dengan Eropa, dan lebih jauh ke belakang adalah terkait kontak dengan penutur Austronesia. Dengan itu, studi ini menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi gelombang migrasi satu, dua dan tiga seperti disebutkan oleh Birdsell dalam teori Trihibridnya tentang gelombang migrasi tiga ras itu yakni: ras Oseanik Negritos dari Andama, Malasya dan Filipina; ras Carpertarians dari India; dan ras Murrayan dari Ainu di Jepang. Birdsell dan ilmuwan lain selama ini klaim tiga ras itu menurunkan orang Papua dan Aborigin saat ini. Penelitian terbaru ini membuktikan bahwa orang Aborigin dan Melanesia menempati wilayah mereka hanya sekali, sejak mereka ada di Benua Sahul.
Keenam, tahun 2008 ada hominid baru ditemukan di Siberia, tangan kelangkang dari seorang gadis kecil yang diberi nama Denisovan sesuai nama gua tempat penemuan tulang itu. Denisovan adalah seorang gadis yang usianya diperkirakan 40.000 tahun. Para ahli perkirakan sekitar, 2,7-5% genetik homo ini ditemukan diantara penduduk yang mendiami di pulau-pulau pantai utara New Guinea, tetapi di tanah besar New Guinea tidak ditemukan hubungan genetik dengan Homo ini. Hal ini masuk akal karena proses migrasi penutur Austronesia dan kompleks budaya Lapita di wilayah tersebut terjadi sejak 3.000 tahun lalu.
Sebuah studi lain adalah penemuan hominid baru tahun 2016 sebagai leluhur orang Papua Melanesia dan Aborigin di Australia. Penemuan genetik dari Homo baru ini membuktikan bahwa orang Melanesia dari Fiji ke Raja Ampat berasal dari campuran DNA homo ini, sebagian orang di Maluku dan orang asli Australia juga telah diidentifikasi keturunan dari homo yang sama ini. Mereka hubungkan dengan teori evolusi keluar dari Afrika itu, dan diperkirakan leluhur Aborigin dan Papua keluar dari Afrika 72.000 tahun lalu, dan menduduki Sahul sekitar 50.000 tahun lalu. Tetapi, teori ini bertolak belakang dengan penemuan materi di Huon yang berusia 61.000 tahun lalu. Jauh sebelum 11.000 tahun dari perkiraan teori mereka. Hal ini mengambarkan para ahli sulit menemukan asal usul orang Papua dan Aborigin, dan hanya orang asli Papua dan Aborigin yang tahu rahasia ini. Akan tetapi, yang penting adalah Aborigin dan Papua berasal dari satu hominid yang belum teridentifikasi dan dinyatakan oleh para ahli sebagai keturunan manusia yang paling tertua.
Selama tiga tahun lebih, saya meneliti sejarah penciptaan dan persebaran orang Papua dan Aborigin di Australia melalui berbagai referensi dan cerita masyarakat asli. Saya merasa terheran-heran, karena semua cerita ini memiliki suatu kesamaan, bahwa leluhur orang Papua dan penduduk asli Australia itu berasal dari Pulau New Guinea. Oleh karena itu, orang Aborigin sebut New Guinea "Muggi Dowdai” atau Negeri Besar, meskipun secara realita Australia Benua besar. Tetapi, yang dlihat bukanlah ukuran benua, melainkan sejarah asal usul manusia.
Saya baca buku-buku etnografi orang pegunungan di PNG dari suku-suku kelompok Min yang pusatnya di Telefomen, atau suku-suku ke sebelah timur dari Oksapmin, Hewa, Duna, Yogaya, Hela, Enga dan Melpa, mereka menyatakan leluhur mereka berasal dari sebelah barat New Guinea. Saya juga baca buku-buku etnografi dari suku-suku di sebelah barat dataran tinggi New Guinea, seperti Lani, Damal/Amungme, Mee, dan Moni, dan mereka bilang leluhur mereka datang dari arah timur.
Semua menunjuk di bagian tengah dataran tinggi New Guinea, ini berbeda dengan sejarah di kepala burung dan pulau-pulau yang saya baca. Tetapi, di Pulau Biak misalnya ditemukan ada kesamaan, karena leluhur orang Biak sepasang suami-istri itu datang dari timur dan terdampar di sebuah bukit di Biak Utara. Meskipun Biak secara linguistik penutur bahasa Austronesia.
Setelah saya baca ini, saya ingat kembali dalam suatu seminar yang diadakan oleh DAP dan DPRP di Grand Hotel padang Bulan, dimana saya menjadi salah satu pemateri bahwa beberapa peserta dari pantai selatan khusus Asmat dan beberapa dari pantai Utara mengatakan bahwa leluhur mereka turun dari gunung. Kisah ini sama dengan buku etnografi yang saya baca tentang orang Waropen, sebagian klen mereka turun dari pedalaman.
Selain itu, saya juga menemukan banyak klen yang sama tersebar di banyak suku yang secara geografis perjauhan, seperti klen Giay di Paniai dan Genyem, Kambu di Ayamaru dan Sentani, klen Sama di Yalimu, suku Mek, Boven Digul dan Bade di suku Yaghai, klen Wenda/Wonda di suku Lani dan Wanda di Serui/Wandamen, klen Malo di Pegununggan Bintang dan di Genyem, Klen Wanane di Maybrad, Wanahe di Moor Nabire, dan Wanena di suku Lani di Puncak, ada klen Mawen di Marind dan klen Mawel/mabel di Hubula, Yali dan Walak, Alua di lembah Balim dan Yali, Olua di Sentani, dll. Meskipun, kadang berbeda dengan sejarah penciptaan dari tiap suku yang ada, tetapi menurut saya perbedaan itu sebagai proses evolusi, adaptasi alam, dan proses akulturasi.
Berdasarkan itu, kesimpulan sementara saya bahwa leluhur orang Papua itu pertama kali muncul di salah satu tempat di dataran tinggi New Guinea kemudian tersebar ke seluruh Melanesia, Australia, Polinesia dan Mikronesia, termasuk ke Maluku dan Timor, khusus penduduk yang berbicara bahasa Papua seperti di Alor dan 10 etnik di Halmahera Utara.
Saya sebut Polinesia dan Mikronesia, karena hampir semua buku etnografi yang saya baca tentang etnik dan ras di Polinesia dan Mikronesia mengatakan banyak materi yang ditemukan di wilayah-wilayah itu adalah fosil orang Papua. Di Kuam dan Republik Mikronesia misalnya, ada banyak penemuan tengkorak orang Papua, dan ada ciri bercampuran antara ras Papua dengan Mikronesia. Di pulau Ester paling ujung timur dari Polinesia ditemukan tengkorak orang Papua berusia 30.000 tahun dan ada ciri-ciri percampuran Papua dan Polinesia di sana. Di pulau utara Selandia Baru misalnya, penemuan tengkorak 46% yang berusia 40.000 tahun adalah tengkorak orang kulit hitam. Jadi, jelas bahwa sebelum leluhur Polinesia dan Mikronesia saat ini, wilayah-wilayah itu telah dihuni orang Melanesia.
Berdasarkan studi literatur selama tiga tahun lebih ini, kesimpulan sementara, saya digambarkan dalam Gambar di bawah ini. Bila ada yang ingin berdebat silahkan.
Mengapa digambarkan demikian? Teori evolusi belum selesai, para ahli masih berdebat teori monogenesis dan Poligenesis, ada penemuan Hominid yang berbeda di wilayah yang berbeda, teori migrasi lebih banyak dihubungkan di pesisir dan pulau, tetapi populasi asli di berbagai pulau dan benua konsisten mendiami pedalaman, banyak fosil yang ditemukan dari daerah pesisir, tetapi belum banyak yang ditemukan di pedalaman. Para ahli melihat sesuatu dari luar, menduga-duga, seperti seorang asal pegunungan Papua turun ke Danau Sentani, duduk di pinggir danau itu dan mengatakan ada babi besar hidup dalam Danau Sentani. Ia tidak tahu kalau di dalam Danau Sentani ada berbagai jenis ikan. Itulah yang ditulis oleh ahli tentang asal-usul manusia Melanesia, Australia dan Pasifik.
Maka kesimpulan limit waktu yang ditentukan oleh ahli arkeologi adalah penemuan fosil dan materi dari pesisir pantai, yang baru terjadi beberapa ribu tahun lalu. Ini juga kita bisa dihubungkan jauh ke belakang di masa klasial, pemisahkan pulau satu dengan lain dari benua pangea akibat pencairan es, dan penghuni di pulau-pulau itu, ada arus migrasi di pesisir dan ada pemukim asli tetap di pedalaman. Teori ini, kita di Melanesia jelas ada migrasi penutur Austronesia dan proto Melanesia sebagai penduduk asli, ada percampuran di pulau-pulau pantai utara, Polinesia, Mikronesia termasuk Maluku antara penutur bahasa Papua dan Austronesia.
Migrasi yang berkaitan dengan penutur Austronesia dan sebaran budaya Lapita jelas, dan tidak diberdebatkan, proto Melanesia dan Aborigin tidak berkaitan dengan itu. Teori evolusi tentang asal usul manusia dan sejarah persebaran yang dibahas ini adalah dalam konteks terakhir ini, orang Papua-Melanesia yang penutur bahasa Papua dan orang Aborigin Australia sebelum kontak dengan Eropa dan Asia. Apa yang digambarkan dalam gambarkan di bawah ini berangkat dari teori-teori orang asli Papua dari berbagai suku di New Guinea bahwa leluhur mereka tidak datang dari luar New Guina. Teori-teori mereka didasari dengan sejarah penciptaan dan persebaran yang diwariskan secara rahasia karena suci dan sakral, itu diwariskan hanya kepada orang tertentu yang dianggap bisa menjaga rahasia. Teori orang asli Melanesia mendapat dukungan dengan sebaran bahasa Papua, penemuan fosil dan tengkorak manusia yang ditemukan oleh antropologi dan arkeologi, penemuan hominid dan DNA yang terisolasi. Meteri-materi itu telah membuktikan bahwa teori asli orang-orang Papua itu mendapat dukungan kebenaran ilmiah.


SOCRATES, PLATO DAN ARISTOTELES

 



Socrates, Plato, dan Aristoteles adalah tiga filsuf Yunani kuno yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan filsafat Barat.
Berikut penjelasan singkat mengenai kontribusi mereka:
"Socrates".
Socrates dikenal sebagai bapak filsafat Barat dan pencetus metode dialektika atau metode Socratic. Ia tidak meninggalkan tulisan, tetapi ajarannya dikenal melalui muridnya, Plato.
Socrates menggunakan metode tanya jawab untuk mengeksplorasi ide-ide dasar dan menguji keyakinan. Metode ini melibatkan pertanyaan yang mendalam dan kritis untuk memicu refleksi dan pemahaman yang lebih dalam.
" Bayangkanlah seorang guru yang mengajukan pertanyaan kritis kepada murid-muridnya, mendorong mereka untuk berpikir lebih dalam dan mencari jawaban sendiri daripada menerima jawaban yang diberikan".
Socrates menekankan pentingnya etika dan moralitas, serta pencarian kebijaksanaan. Ia percaya bahwa pengetahuan sejati datang dari pengakuan akan ketidaktahuan dan pencarian kebenaran yang berkelanjutan.
"Plato".
Plato adalah murid Socrates dan pendiri Akademi di Athena, salah satu institusi pendidikan tertua di dunia Barat. Ia menulis banyak dialog yang menampilkan Socrates sebagai tokoh utama.
Plato mengembangkan teori tentang dunia ide atau bentuk, yang menurutnya merupakan realitas sejati yang lebih tinggi daripada dunia fisik. Ide atau bentuk adalah konsep-konsep abadi dan sempurna yang menjadi dasar dari segala sesuatu yang ada di dunia fisik.
"Seperti halnya Menganggap bahwa keadilan sejati atau keindahan sejati adalah konsep yang ideal dan sempurna, yang tidak dapat ditemukan sepenuhnya dalam dunia nyata tetapi hanya dapat dipahami melalui pemikiran."
Teori Plato tentang dunia ide dan bentuk mempengaruhi banyak bidang, termasuk metafisika, epistemologi, etika, dan politik. Dialognya, seperti "Republik," membahas konsep-konsep penting tentang keadilan, pemerintahan ideal, dan pendidikan.
"Aristoteles"
Aristoteles adalah murid Plato dan guru Alexander Agung. Ia menulis banyak karya yang mencakup berbagai bidang, termasuk logika, metafisika, etika, politik, retorika, dan ilmu pengetahuan.
Berbeda dengan Plato, Aristoteles lebih fokus pada pengamatan empiris dan pengalaman inderawi untuk memahami dunia. Ia mengembangkan sistem logika formal yang menjadi dasar untuk ilmu pengetahuan dan filsafat.
"Seperti Seorang ilmuwan yang melakukan eksperimen untuk mengumpulkan data dan menguji hipotesis adalah penerapan metode empiris Aristoteles."
Aristoteles mengembangkan teori etika kebajikan, yang menekankan pentingnya kebiasaan baik dan karakter dalam mencapai kebahagiaan. Menurutnya, kebahagiaan adalah tujuan tertinggi manusia dan dapat dicapai melalui praktik kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Aristoteles sangat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat di Barat. Karyanya tentang logika, etika, dan politik menjadi dasar banyak pemikiran filsafat dan ilmiah selama berabad-abad.
"Socrates, Plato, dan Aristoteles adalah tiga tokoh sentral dalam filsafat Yunani kuno yang masing-masing memberikan kontribusi unik dan penting. Socrates dengan metode tanya jawabnya, Plato dengan teori dunia ide dan akademinya, serta Aristoteles dengan pendekatan empiris dan logika formalnya, membentuk dasar bagi banyak perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan di masa depan. Pengaruh mereka masih terasa kuat hingga saat ini dalam berbagai bidang studi dan praktik kehidupan."πŸ‘‡

MEMPERJUANGKAN KEBENARAN MUNGKIN BERAT, TETAPI HASILNYA DAPAT MEMBAWA KEBAIKAN BERSAMA

 



Socrates dan muridnya.πŸ‘‡
Di tepi pantai saat matahari terbenam, Socrates dan muridnya, Lysander, duduk di atas batu besar sambil melihat ombak yang menghantam pantai.
---
Lysander: " Guru, aku merasa sangat marah dan frustrasi dengan ketidakadilan yang terjadi di desaku. Banyak orang miskin yang ditindas oleh orang-orang kaya dan berkuasa. Aku ingin melawan, tetapi setiap kali aku mencoba, aku merasa seperti harus mengorbankan banyak hal dalam hidupku. Apa yang harus kulakukan?"
Socrates: "Lysander, lihatlah matahari yang terbenam di cakrawala. Saat malam tiba, kegelapan menyelimuti, namun itulah saatnya kita menyadari pentingnya cahaya. Begitu pula dengan keadilan; kadang kita harus berkorban dan melewati kegelapan untuk memperjuangkan cahaya kebenaran."
Lysander: "Jadi, guru, apakah Anda mengatakan bahwa memperjuangkan keadilan memerlukan pengorbanan?"
Socrates: "Tepat sekali, Lysander. Seperti yang kukatakan 'Orang yang membenci ketidakadilan harus mengorbankan kenyamanan untuk memperjuangkan kebenaran'.."
Lysander:Tapi, guru, bagaimana aku bisa tetap kuat menghadapi semua pengorbanan ini, terutama saat keluarga dan teman-temanku sendiri menyuruhku untuk tidak ikut campur?"
Socrates: " Kekuatan itu berasal dari keyakinan dan komitmen pada apa yang benar. Ketika kamu berdiri melawan ketidakadilan, ingatlah bahwa pengorbananmu adalah harga yang harus dibayar untuk sesuatu yang lebih besar dan lebih mulia. Seperti pelaut yang mengarungi lautan yang berombak untuk mencapai pulau yang indah, kamu harus siap menghadapi badai untuk mencapai keadilan. Dan ingatlah, Lysander, ketidakadilan di desamu hanya akan terus berlanjut jika tidak ada yang berani melawannya."
Lysander: "Jadi, aku harus siap untuk meninggalkan kenyamanan demi memperjuangkan kebenaran, bahkan jika itu berarti menghadapi ketidaksetujuan dari orang-orang terdekatku?"
Socrates: "Benar, Lysander. Ketidakadilan tidak bisa diabaikan hanya karena kita ingin tetap nyaman. Seperti matahari yang terbenam memberi jalan pada malam, kamu harus siap menghadapi tantangan dan pengorbanan untuk menerangi jalan kebenaran. Jika kamu melihat ketidakadilan di desamu dan tidak berbuat apa-apa, kamu sama saja membiarkan ketidakadilan itu terus berlanjut."
Lysander: "Terima kasih, guru. Aku sekarang menyadari bahwa perjuangan melawan ketidakadilan memerlukan keberanian dan pengorbanan. Aku akan berusaha untuk tetap teguh dan berani, meskipun harus mengorbankan kenyamanan pribadi dan menghadapi penolakan dari orang-orang terdekat."
Socrates: "Itulah sikap yang benar, Lysander. Ingatlah, keadilan adalah cahaya yang menerangi dunia. Dan terkadang, untuk menjaga cahaya itu tetap bersinar, kita harus siap untuk menghadapi kegelapan dan meninggalkan kenyamanan. Dengan komitmen dan keberanian, kamu akan menjadi pelindung keadilan yang sejati."
Lysander: "Aku akan berusaha, guru. Aku akan menjadi pelindung keadilan yang tidak takut untuk mengorbankan kenyamanan demi kebenaran, dan aku akan berjuang untuk mengakhiri ketidakadilan di desaku."
Socrates: "Kamu memiliki semangat yang kuat, Lysander. Ingatlah bahwa setiap pengorbanan yang kamu lakukan demi keadilan adalah langkah menuju dunia yang lebih baik dan lebih adil. Ketidakadilan di desamu membutuhkan seseorang seperti kamu yang berani dan teguh."
---
Filosofi dari Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya memperjuangkan kebenaran. Socrates, sebagai seorang guru yg bijak, mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya utk melakukan hal yg benar, meskipun harus menghadapi tantangan dan ketakutan. Dgn bijaksana, Socrates menjelaskan bahwa memperjuangkan kebenaran memerlukan keberanian moral dan pengorbanan pribadi. Kenyamanan tidak boleh menjadi alasan utk membiarkan ketidakbenaran berlanjut.
Socrates menekankan bahwa perubahan positif dan keadilan sering kali memerlukan pengorbanan, dan keberanian moral adalah fondasi dari setiap tindakan bermakna. Melalui bimbingan Socrates, muridnya belajar bahwa komitmen pada prinsip kebenaran dan keadilan harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Pengorbanan utk memperjuangkan kebenaran mungkin berat, tetapi hasilnya akan membawa kebaikan bagi semua.
Selain itu juga, cerita ini menggambarkan peran penting pendidikan dlm membentuk karakter dan nilai moral seseorang. Socrates mencerminkan bahwa seorang guru yg baik dapat membantu muridnya memahami dan menerapkan nilai-nilai penting dlm kehidupan nyata. Dgn demikian, cerita ini memberikan pesan kuat ttg pentingnya memperjuangkan kebenaran dan bagaimana pendidikan dan bimbingan yg tepat dapat mengarahkan seseorang untuk melakukan hal yang benar, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan.πŸ‘‡

Senin, 08 Juli 2024

apa itu FILSAFAT


 

"Mungkin banyak dari teman-teman yang masih kurang paham tentang apa itu Filsafat..πŸ‘‡
"Disini saya akan memaparkan secara singkat inti dari filsafat itu sendiri."
Filsafat itu disiplin yang berusaha memahami dan menjelaskan berbagai aspek fundamental kehidupan dan eksistensi manusia melalui analisis kritis dan argumentasi rasional.
Memahami filsafat itu penting karena beberapa alasannya.πŸ‘‡
Pertama, filsafat mengasah pikiran kritis.
Bayangkan Anda adalah seorang detektif yang harus menyelesaikan sebuah kasus misteri. Jadi Anda perlu mengumpulkan bukti, menghubungkan fakta-fakta, dan menyusun kesimpulan yang masuk akal berdasarkan informasi yang ada. Pikiran kritis adalah keterampilan yang Anda gunakan untuk memastikan setiap langkah Anda tepat dan tidak tergesa-gesa. Dalam kehidupan sehari-hari, ketika membaca berita ataupun mendapatkan informasi dari org lain, filsafat membantu kita untuk tidak langsung percaya pada berita atau informasi yang diberikan tersebut. Kita akan mengevaluasi sumbernya, mencari bukti pendukung, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum membuat kesimpulan.
Filsafat juga memberikan pemahaman mendalam tentang hidup. Anggaplah hidup sebagai perjalanan panjang, di mana filsafat adalah peta yang membantu Anda menentukan arah, tujuan, dan cara terbaik untuk mencapainya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi di mana kita harus memutuskan apa yang benar-benar penting bagi kita. Misalnya, memilih antara karier yang menguntungkan dan pekerjaan yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan batin. Filsafat dapat membantu kita menimbang nilai-nilai ini dan membuat keputusan yang selaras dengan tujuan hidup kita.
Selain itu, filsafat moral mengeksplorasi konsep baik dan buruk serta prinsip-prinsip yang menentukan tindakan yang benar dan salah. Etika bisa diibaratkan sebagai kompas moral yang membantu kita menavigasi kehidupan, memastikan kita mengambil jalan yang benar dalam situasi yang rumit.
Misalnya, dalam situasi di mana Anda menemukan dompet yang hilang, etika membantu Anda memutuskan apakah Anda harus mengembalikannya kepada pemiliknya atau tidak. Prinsip-prinsip seperti kejujuran dan integritas membimbing keputusan Anda untuk melakukan hal yang benar yaitu mengembalikannya.
Pengaruh Filsafat terhadap ilmu pengetahuan dan seni juga sangatlah besar. Banyak konsep dan metode dalam ilmu pengetahuan dan seni yang dipengaruhi oleh pemikiran filsafat. Filsafat adalah fondasi bangunan besar yang kita sebut ilmu pengetahuan dan seni. Tanpa fondasi ini, bangunan tidak akan berdiri kokoh.
Misalnya filsafat sains, mengajarkan kita tentang metode ilmiah dan pentingnya skeptisisme dan verifikasi dalam penelitian. Dalam seni, filsafat membantu kita memahami konsep keindahan dan ekspresi artistik, seperti mengapa sebuah lukisan dianggap indah atau memiliki nilai estetika/ keindahan.
Sejarah filsafat dimulai dari zaman Yunani Kuno dengan para filsuf seperti Socrates, Plato, dan Aristotle, yang mengeksplorasi berbagai pertanyaan tentang eksistensi, pengetahuan, dan etika.
Socrates, terkenal dengan metode dialog atau dialektika, di mana ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam untuk membantu orang lain menemukan jawaban mereka sendiri.
Dan Metode ini mirip dengan cara guru mengajar siswa dengan menantang mereka untuk berpikir kritis. Pada periode Abad Pertengahan, filsafat banyak dipengaruhi oleh agama dan teologi, dengan tokoh-tokoh seperti St. Augustine dan Thomas Aquinas. Thomas Aquinas mencoba menggabungkan ajaran agama Kristen dengan filsafat Aristoteles, menunjukkan bahwa iman dan rasio bisa berjalan bersama.
Ini mirip dengan cara kita mencoba menggabungkan keyakinan pribadi dengan bukti ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat modern ditandai dengan fokus pada rasionalisme dan empirisme, dengan filsuf seperti Descartes, Locke, dan Kant. RenΓ© Descartes, misalnya, terkenal dengan pernyataan "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada), yang menekankan pentingnya kesadaran dan pikiran dalam menentukan eksistensi.
Ini seperti cara kita memverifikasi keberadaan kita sendiri melalui kesadaran dan refleksi diri.
Filsafat kontemporer melibatkan berbagai aliran dan pendekatan baru seperti eksistensialisme, pragmatisme, dan filsafat analitik. Jean-Paul Sartre, seorang eksistensialis, menekankan kebebasan individu dan tanggung jawab personal. Ini bisa dilihat dalam cara kita membuat keputusan besar dalam hidup, seperti memilih karier atau pasangan hidup, di mana kita merasa bebas namun juga bertanggung jawab penuh atas pilihan kita.
Filsafat memiliki dampak yang besar dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dalam pendidikan, filsafat mengajarkan kita cara berpikir kritis dan mendalam, yang merupakan dasar dari pendidikan yang baik. Di sekolah, filsafat membantu siswa mengembangkan keterampilan analitis dan argumentatif, memungkinkan mereka untuk mengevaluasi informasi secara kritis dan membuat argumen yang berdasar. Banyak kebijakan publik dan hukum yang didasarkan pada prinsip-prinsip etika dan keadilan yang dikembangkan melalui filsafat. Kebijakan tentang hak asasi manusia, misalnya, sering kali didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang mengeksplorasi konsep keadilan, kebebasan, dan martabat manusia. Ini mirip dengan cara kita menentukan aturan dalam sebuah komunitas berdasarkan apa yang dianggap adil dan benar.
Dalam pengembangan pribadi, memahami filsafat membantu kita memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang dunia dan tempat kita di dalamnya. Filsafat stoik, misalnya, mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan menerima dengan bijaksana hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.
Ini membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang lebih positif dan resilient.
Jadi Dengan demikian, filsafat adalah disiplin yang kaya dan mendalam yang memberikan alat bagi kita untuk memahami dunia dan diri kita sendiri dengan lebih baik. Melalui eksplorasi filsafat, kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, etika yang kuat, dan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kehidupan. Dengan mempelajari filsafat, kita tidak hanya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar, tetapi juga belajar untuk menikmati proses berpikir dan mengeksplorasi ide-ide yang membentuk dunia kita.πŸ‘‡πŸ‘‡