MAWAR DAMASKUS
Di situs Alibaba, minyak mawar Damaskus ditawarkan dengan harga 65.000 dollar AS per kg. Dengan kurs Rp 13.000 per 1 dollar AS, maka harga minyak mawar Damaskus Rp 84.500.000 (Rp 84,5 juta) per kilogram, dengan pembelian minimal satu kilogram.
Quote:
Quote:
Ternyata bukan dari Damaskus
Meskipun disebut mawar Damaskus, minyak mawar ini bukan berasal dari Damaskus (Suriah); melainkan dari Turki, Bulgaria, Iran, Maroko, India dan RRT. Turki merupakan penghasil minyak mawar damaskus terbesar di dunia, dengan produksi 8.000 ton bunga per tahun. Menyusul Bulgaria dengan produksi 6.000 ton bunga per tahun. Produksi minyak mawar Turki dan Bulgaria sekitar 80% dari total produksi minyak mawar dunia. Hingga produksi minyak mawar Irak, Maroko, India, RRT dan negara-negara lain hanya sekitar 3.500 ton bunga per tahun. Meski secara kuantitas produksi minyak mawar Bulgaria, lebih kecil dari Turki; tetapi kualitasnya justru lebih tinggi.
Quote:
Quote:
Sekilas tentang minyak mawar
Minyak mawar adalah minyak asiri (essential oil) yang diproduksi dari bunga mawar. Secara tradisional, minyak mawar diambil dari dalam bunga dengan menggunakan lemak hewan, atau vaselin. Para produsen minyak mawar, membuat rak kayu dengan laci-laci kecil yang bisa dibuka dan ditutup dengan cara menariknya. Ke dalam laci tadi, diletakkan kertas yang sudah diolesi lemak hewan atau vaselin. Di atas kertas berlapisan lemak/vaselin itu, ditaruh kuntum-kuntum bunga mawar. Setelah 24 jam bunga-bunga itu diambil dengan pinset, lalu ditaruh lagi bunga baru. Demikian seterusnya sampai 10 atau 15 kali. Lemak hewan atau vaselin yang sudah jenuh minyak itu disebut concrete.
Quote:
Quote:
Cara membuat minyak mawar
- Concrete kemudian dicairkan dalam eter atau alkohol, lalu disuling (didestilasi) dengan suhu rendah, hingga diperoleh minyak mawar. Cara ini disebut ekstraksi solvent. Selain ekstraksi solvent, minyak mawar juga bisa diambil dari bunga dengan ekstraksi karbon dioksida. Caranya, bunga mawar dimasukkan ke dalam tabung ekstraksi, lalu ditekan dengan menggunakan karbon dioksida, hingga minyak mawar keluar. Minyak dan karbon dioksida ini kemudian dipisahkan dengan cara destilasi biasa dalam suhu rendah. Beda dengan ekstraksi solvent, ekstraksi karbon dioksida memerlukan biaya lebih tinggi, dan kualitas minyak lebih baik.
- Selain dengan ekstraksi, minyak mawar juga bisa diproduksi melalui penyulingan biasa. Caranya, bunga mawar langsung dimasukkan ke dalam ketel penyulingan, lalu disuling. Air hasil sulingan ini mengandung minyak mawar sebesar 20%. Untuk memurnikannya, hasil sulingan ini dicampur dengan penetil alkohol (phenethyl alcohol), lalu kembali disuling dengan suhu rendah. Hasilnya sulingan ini mengandung minyak sebesar 80%. Untuk memperoleh minyak mawar murni (rose absolute oil), dengan kandungan 99%, hasil sulingan ini disuling ulang. Kualitas bunga, rendemen minyak, dan cara pengambilan minyak akan menentukan kualitas minyak tersebut. Itulah yang membuat minyak mawar Bulgaria lebih unggul dari minyak mawar Turki.
- JUAL ES KRIM PESTA MURAH DI BALI
- Cari Penghasilan Tambahan Dari Blog..KLIK DISINI
Quote:
Quote:
Jenis-jenis Parfum mawar
Minyak mawar inilah yang menjadi bahan dasar parfum mawar. Tapi tak semua parfum mawar berasal dari minyak mawar. Dengan harga minyak Rp 84,5 juta per kilogram, harga per 100 gram minyak mawar itu Rp 8,4 juta. Meski telah dicampur dengan berbagai pelarut, harga parfum mawar asli pasti masih di atas Rp 1 juta per 100 gram. Jadi kalau ada parfum mawar berharga ratusan, bahkan puluhan ribu rupiah per 100 gram, itu merupakan parfum dari minyak mawar sintetis. Yang disebut minyak mawar sintetis, bukan minyak mawar yang dibuat dari bahan-bahan sintetis, misalnya minyak bumi; melainkan dari minyak asiri lain. Misalnya dari minyak daun cengkih, sereh wangi atau terpentin (getah pinus). Jadi parfum sintetis tetap terbuat dari minyak asiri berbahan baku tumbuhan.
Mawar Damaskus (Damask rose, Rose of Castile, Rosa × damascena), merupakan mawar hibrida berwarna pink. Mawar ini merupakan silangan tiga spesies. Pertama antara dua spesies mawar Timur Tengah, Rosa gallica dan Rosa moschata. Hasil silangan dua spesies mawar ini kemudian disilangkan kembali dengan polen mawar dari kaki Pegunungan Himalaya Rosa fedtschenkoana. Hibrida dari tiga spesies mawar inilah yang kemudian dikenal sebagai mawar Damaskus. Disebut mawar Damaskus (sekarang Suriah), karena Bangsa Eropa pertamakali mengenal jenis mawar ini di Kota Damaskus. Mawar hibrida ini kemudian menjadi sangat populer karena kandungan minyaknya yang tinggi. Hasil minyak mawar Damaskus rata-rata mencapai satu permil (1/1000, 1‰).
Quote:
Quote:
Fakta-fakta parfum mawar
- Untuk memperoleh satu kilogram minyak, diperlukan bunga satu ton. Jenis mawar lain rata-rata hanya mampu menghasilkan minyak setengah permil (0,5/1000, 0,5‰). Pemerintah Hindia Belanda pernah mendatangkan benih mawar Damaskus pada awal abad XX, dan menanamnya di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Segunung, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Di sini, mawar Damaskus bisa berbunga, meskipun ukuran bunga tak sebesar di kawasan Timur Tengah dan Eropa Selatan. Rendemen minyaknya juga bisa sampai 1‰. Sampai sekarang, koleksi mawar Damaskus ini masih ada di Balithi dan masyarakat bisa memperoleh benihnya dari stek batang. Sebab pengembangbiakan mawar lebih ekonomis menggunakan stek batang. Mawar Damaskus jarang menghasilkan biji.
- Tahun 2010, Kebun Mawar Situhapa, Samarang, Garut, Jawa Barat; mendatangkan mawar Damaskus dari Bulgaria. Kebun Mawar Situhapa juga mengambil benih mawar Damaskus dari Balithi. Mawar Damaskus dari dua tempat berbeda ini sama-sama ditanam di Samarang. Mawar Damaskus dari Balithi langsung bisa berbunga lebih baik dari di Balithi sendiri. Sementara mawar Damaskus dari Bulgaria baru mau berbunga setelah lima tahun berada di Samarang. Produktivitas mawar Damaskus asal Cipanas, juga lebih baik dibanding yang dari Bulgaria. Karena yang dari Cipanas sudah puluhan tahun beradaptasi dengan iklim tropis. Sementara yang didatangkan dari Bulgaria masih memerlukan penyesuaian. Sekarang mawar Damaskus dari dua lokasi berbeda ini sama-sama tumbuh di Kebun Mawar Situhapa.
- Di Kebun Mawar Situhapa mawar Damaskus bisa berbunga lebih baik dari di Cipanas, karena elevasi Balithi kurang dari 1000 m. dpl; sementara elevasi Kebun Mawar Situhapa di atas 1000 m. dpl. Selain itu posisi Balithi 6,9° Lintang Selatan (LS), sedangkan Situhapa berada di 7,4° LS. Semakin jauh dari Katulistiwa, kelembapan udara semakin rendah hingga mawar bisa tumbuh lebih baik. Semakin ke timur, Pulau Jawa semakin mengarah ke selatan. Hingga posisi Merak di Banten yang 6° LS, berada lebih dekat dengan Katulistiwa dibanding Ujung Blambangan yang mendekati 9° LS. Potensi agroklimat Pulau Bali, Lombok, dan pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur untuk mengembangkan mawar, lebih tinggi dibanding di Pulau Jawa.
- Sekitar 80% dari minyak mawar diproduksi dari Mawar Damaskus. Hanya 20% yang diproduksi dari bunga mawar lain, terutama dari mawar kubis (cabbage rose, Rosa centifolia). Mawar kubis dibudidayakan di Perancis Selatan, Mesir, dan Maroko. Dibanding mawar Damaskus, rendemen mawar kubis rata-rata kurang dari 1‰. Selain itu produktivitas bunganya juga tak setinggi mawar Damaskus. Di Yogyakarta, belakangan ini mulai ada beberapa pelaku bisnis yang membudidayakan dan memroduksi minyak mawar, dengan cara didestilasi. Di lereng Gunung Merapi, Sleman, DIY, mawar Damaskus akan bisa tumbuh lebih baik dari di Samarang, Garut, Jawa Barat. Sebab posisi DIY 7,6 LS; lebih ke selatan dibanding posisi Garut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar