Minggu, 31 Mei 2020

PINGIN BALIK KE ORBA, SERIUS??


Orde Baru adalah rezim yang berkuasa setelah Soekarno Proklamator Kemerdekaan Indonesia disingkirkan dengan "paksa".

Sang Proklamator harus membuat Surat Perintah Sebelas Maret bagi majunya Soeharto menjadi Presiden.

Pemberontakan PKI sebagai alat legitimasi agar Soeharto tampil setidaknya masih menjadi alat pembenaran sejarah hingga saat ini. 

Tak ada angka pasti berapa banyak korban pembunuhan masal oleh rezim itu terhadap siapapun yang dianggap PKI. 500 ribu? Sejuta? 

Tak ada pengadilan, tak ada penyidikan bahkan tak ada penyelidikan dilakukan untuk mengadili menetapkan bersalah, dan menghukum anggota, simpatisan bahkan mereka yang tak tahu menahu.

Siapapun dianggap bagian dari PKI, dibunuh, ditangkap dan dihilangkan tanpa proses apapun.

Namun nalar ceritanya menjadi aneh ketika harus diurutkan. 

Yang memberontak adalah PKI. Apa makna pemberontakan dalam konsep bernegara? Pasti terkait dengan tindakan pembangkangan terhadap pemerintah yang sah. Biasanya terkait dengan rencana penggulingan sebuah pemerintahan yang sah.

Lantas kenapa PKI yang memberontak koq yang menggantikan Soekarno sebagai Presiden yang sah adalah Soeharto? Surat Perintah Sebelas Maret, itulah alasan pembenarannya.

Dimana surat itu? Hilang...!! 

Selesai sudah masalah. 

Mau ngeyel? Mati kamu..!! Anak sekarang akan bilang "masalah buat lo?"

Itulah gambaran sederhana tentang cerita aneh tersebut, tapi dipercaya. Gak percaya? Tak tembak kamu. Gampang kan?

Sejak saat itu, tak ada lagi orang berani bertanya tentang legalitas tersebut. Percaya sukur, gak percaya, ya harus percaya. Masih juga ngeyel...,hilang kamu..!!

Sejak saat itu, negara tenang. Tak ada orang atau rakyat ngeyel, apalagi demo. Tak ada suara kritis keluar dari mulut rakyat. Yang ada adalah mufakat. Semua keputusan selalu hasil mufakat.

Agama masuk dalam kolom KTP. WNI dipisah menjadi dua, asli dan keturunan. Tindakan rasis dimulai. Kebebasan berekspresi hilang tak berbekas. Semua demi stabilitas nasional.

Jadilah Soehrto berkuasa selama 32 tahun dan setiap pemilu selalu menang mutlak karena tiga partai yang diijinkan adalah partai dengan ketua umum yang diijinkan.

Semua hanya tentang ijin yang harus berasal darinya tanpa hak ngeyel siapapun. Korupsi tanpa rasa malu hanya akibat tak terbantahkan dari kondisi tanpa kekuatan penyeimbang layaknya negara demokrasi.

Untuk membuat gambaran sederhana bagaiman rasisnya hukum saat itu, sedikit guyon cerita satir warga keturunan untuk menggambarkan bagaimana sulitnya mereka hidup saat itu.

*

Seorang WNI keturunan karena satu dan lain hal mendatangi kantor Dinas dan Kependudukan.

"Selamat siang pak.."

"Ya ada keperluan apa koh?"

"Iya pak..,ini saya mau urus akte anak yang baru lahir"

Acong menyodorkan setumpuk berkas yang dengan sangat hati-hati telah disusun sejak malam tadi sedemikian rapi dan urut agar tak lagi ada kesulitan yang bakal ditimbulkannya.

Jangankan berkas kurang, kadang hanya salah susun saja, pejabat akan ngamuk dan memaki dengan kata-kata rasis.

Iya kalau sudah ngamuk trus proses dilanjutin, kadang, bahkan seringkali si China langsung diusir dengan alasan pejabat lagi gak ada ditempat tanpa tahu kapan ada lagi.

"Loh...,ini kenapa masih pakai nama Acong? Ini nama kamu?"

"Betul pak..."

"Kamu tahu hukum apa gak sih? Nama Acong bukan nama Indonesia...,kamu harus rubah dulu nama kamu menjadi nama Indonesia, baru kamu bisa urus akte anak kamu...!!"

"Iya pak....,saya salah pak..."

Sengaja Acong tak mengatakan hal sebenarnya kenapa namanya belum dirubah seperti aturan saat itu. Dia memang belum mengurus SBKRI. 

(UU No 62 th 58 yang digunakan, namun khusus utk warga Keturunan China saat Orde Baru diharuskan saat membuat KTP)

Adalah wajib bagi WNI keturunan yang beretnis China dan India memiliki Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI), meski tujuh turunan sudah mereka beranak pinak dan tinggal di Indonesia.

"Saya bisa urus sekalian pak?"

"Ya...,kamu urus perubahan nama kamu dulu, baru nanti bikin yang buat anak kamu. Satu persatu ya...minta berkas diloket 7 itu..!!"

Bergegas Acong menuju loket 7 dan kemudian dia mulai mengisi formulir itu dengan data-data yang diperlukan.

Pada kolom nama yang akan dirubah, Acong merasa gamang, dia takut akan dipersalahkan lagi. Maka dia menghampiri petugas tadi...

"Maaf pak...,ini nama harus saya isi gimana ya pak..?"

"Ya diisi saja dengan nama yang kamu inginkan, tapi harus ada artinya ya... Nama Indonesia itu selalu bermakna, bukan asal comot..!"

"Saya belum tahu pak...,ini dadakan. Saya belum kepikir, bisa dibantu saya pak...??"

"Tulis saja Kasnowo."

"Artinya apa ya pak..?"

"Bekas Cino dadi Jowo hahahaha...😁"

Dengan muka sangat tersinggung akibat candaan tak lucu seorang petugas arogan itu, Acong kembali ketempat dia menulis.

"Ini pak, sudah jadi"

Saat petugas memeriksa dan membaca berkas itu, tatapan matanya terpaku pada pilihan nama Acong yang tertulis "Kasnowo Diponegoro".

"Heh...kenapa kamu pilih nama Pahlawan? Apa alasan kamu?"

"Saya cuma inget nama itu saja pak.."

"Nama jangan sembarangan, ada artinya gak?"

"Ada pak.."

"Apa artinya?"

"Jangan marah ya pak..."

"Loh itu pilihan kamu koq saya.harus marah. Suka-suka kamu.... Ada artinya gak?"

"Ada pak"

"Iya...apa artinya?"

"Harus saya bilang ya pak...? Kan di formulir juga gak dibilang harus laporin artinya."

"Kamu gak mau kasih tau?"

"Bukan gak mau kasih tau pak, saya takut bapak marah..."

"Loh...,itu nama kamu!! Arti juga buat kamu, kenapa saya marah? Sudah apa arti Kasnowo Diponegoro?"

"Bekas Cino Dadi Jowo, Dipekso Negoro pak...😁???"

Cerita berikutnya, Acong tak pernah lagi bisa mendapat apapun yang ingin diurusnya.

Masih pingin Orde Baru dan antek-anteknya balik? Percayai saja isu PKI yang tiba-tiba marak tanpa ada kejelasan apapun. 

Dulu mereka berkuasa karena pemberontakan itu, kini isu yang sama dibangun kembali. Gak pinter babar blas..!! 
.
.
.
Rahayu
Karto Bugel

Rabu, 27 Mei 2020

Jenderal Merah, Jenderal Hijau, Dan Jenderal Merah Putih.

LB Moerdani, Ali Moertopo dan Sudomo adalah 3 sekawan yang menjadi operator politik Soeharto yang paling ganas. Mereka sering dikelompokan dalam “jenderal-jenderal merah”. Di awal-awal kekuasaan Soeharto, mereka bersama-sama Soeharto menumpas musuh bersama.

Ekstrem kanan yaitu kelompok fundamentalis Islam dan ekstrem kiri komunisme. Tahun 1965 sampai 1970 mereka menumpas komunisme. Tahun 1970 sampai akhir 1980 mereka menumpas ekstrem kanan, yaitu kelompok Islam.

Hebatnya, di saat menumpas komunisme mereka menggunakan kekuatan kelompok Islam, terutama NU. Setelah komunisme wafat, Soeharto dan jendralnya ini mulai menggilas kelompok Islam. Tokoh-tokoh Islam dan tentara yang “bandel”, dikelompokkan di dalam Petisi 50. Partai Islam dijadikan satu di dalam PPP.

Tokoh-tokoh Islam Masyumi dll, dilarang berpolitik. Lambat laun LB Moerdani menjadi kuat dengan menguasai ABRI. Loyalitas perwira ABRI terhadap LB Moerdani tak dipungkiri lagi. LB Moerdani mulai “berani’ dengan Soeharto.

Dia berani mengutarakan kekesalannya atas bisnis keluarga anak-anak Soeharto. Soeharto melihat ini bukan sebagai kritik tapi sebagai ancaman. Soeharto mulai memecah kekuatan LB Moerdani dengan mendekati kelompok Islam, baik di tubuh ABRI atau Sipil.

Sebagai hukuman, Soeharto mulai merangkul Habibie dan membentuk organisasi cendekiawan muslim, ICMI. Banyak proyek yang tadinya dikuasai militer diserahkan ke Habibie. Walhasil, Habibie dan ICMI tidak disenangi tentara saat itu. Di militer, Soeharto mulai membersihkan siapa saja pengikut Moerdani.

Awal Th 1993 Soeharto mengganti Edi Sudrajat yang baru 3 bulan menjabat, digantikan Faesal Tanjung. Hartono menjadi KSAD. Pengangkatan keduanya dipandang sebagai perubahan sikap Soeharto terhadap Islam.

Faesal Tanjung dan Hartono adalah dua jenderal dari latar belakang santri, yang selama ini disingkirkan di masa Moerdani. Mereka disebut “jendral-jendral hijau”. Ironisnya yang disingkirkan inilah yang dipakai Soeharto memimpin ABRI. Dengan kata lain, kelompok yang dipakai memukul Moerdani adalah kelompok “ciptaan” Moerdani sendiri.

Sudah menjadi politik Soeharto, tidak ada yang bisa tumbuh sendiri tanpa penyeimbang. Saat mempromosikan jendral hijau, Soeharto juga mempromosikan “jendral-jendral merah putih”, seperti AM, Hendropriyono, Wiranto dan SBY menduduki posisi strategis di militer.

Kapan Lagi Kuliah Sarjana TI & Lanjut Master di Luar Negeri?
Sponsored by Unika Atma Jaya
Puncak dari politik Soeharto terhadap tentara adalah pergantian Pangab dari Moerdani ke Try Soetrisno, th 1988. Walau dituduh berkali-kali LB. Moerdani akan melakukan Kudeta, tapi sampai masa jabatannya tidak terbukti.

Jenderal-jenderal merah, hijau dan merah putih adalah bentuk politik Soeharto di dalam tubuh tentara. Soeharto sudah tahu ada intrik di tubuh tentara, tapi membiarkannya. Sekarang, Soeharto sudah memiliki kendaraan baru untuk melanggengkan kekuasaannya, yaitu ICMI.

Di tubuh tentara dia sudah berhasil menyingkirkan hegemoni LB Moerdani. Sayangnya, Soeharto tidak memperhitungkan Gus Dur. Gus Dur jeli melihat politik Soeharto. Untuk menyeimbangi ICMI, th 1991 Gus Dur membentuk Forum Demokrasi, organisasi pluralisme dan demokrasi.

Ketenaran dan pengaruh Gus Dur membuat organisasi ini mendapat kepercayaan publik. Gus Dur susah dibungkam karena mempunyai basis masa NU. Soeharto tidak senang dengan organisasi ini.

Menjelang pemilu 1992, banyak pertemuan Forum Demokrasi yang dibubarkan. Soeharto pernah mengirim Prabowo untuk membawa pesan kepada Gus Dur. Prabowo mengingatkan Gus Dur agar tidak turut campur urusan politik, dan menyetujui dipilihnya Soeharto kembali. Tapi, Gus Dur mbalelo.

Forum Demokrasi adalah salah satu cikal bakal reformasi 98 tumbangnya kekuasaan Soeharto. Jendral hijau inilah yang digunakan Seoharto untuk menculik aktivis 98. Dewan Kehormatan Perwira (isinya rata-rata jendral merah putih) memvonis Prabowo bersalah dan memecatnya.

Prabowo sendiri merasa dikhianati keluarga Cendana. Sedangkan keluarga Cendana beranggapan Prabowo yang mengkhianati mereka. Jenderal merah, hijau dan merah putih hanya intrik politik Soeharto untuk melanggengkan kekuasaannya. Beruntunglah sekarang TNI kita sangat sukses mereformasi dirinya, menuju TNI yang profesional, menuju cita-cita Jendral Besar Soedirman.

Sumber: geotimes.co.id

Selasa, 26 Mei 2020

Menjaga Jokowi, Menjaga Indonesia


Sudahkah kita semua menyadari bahwa kehadiran Presiden Jokowi adalah takdir sejarah bagi bangsa Indonesia? Terpilihnya sosok Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia bahkan untuk masa jabatan dua periode tidak mungkin terjadi tanpa campur tangan dan kehendak Tuhan atas bangsa Indonesia.

Kalau ada orang, kelompok orang atau siapapun punya pemikiran untuk berniat mengganggu atau bahkan merencanakan menurunkan Presiden Jokowi sebelum masa jabatan kepresidenan berakhir, harus kita maknai bahwa mereka sedang melawan takdir Tuhan atas Indonesia. Mereka harus kita lawan dengan keras, bukan sekedar untuk melindungi Presiden Jokowi tapi melindungi negeri ini dari ulah para petualang politik yang hendak mengacaukan marwah demokrasi dan sistem kenegaraan Indonesia.

Mengapa saya mengingatkan hal ini?

Karena saya melihat akhir-akhir ini ada indikasi kuat beberapa kelompok yang melakukan distorsi atas kerja keras Presiden Jokowi atas Indonesia. Ada mantan petinggi negara papan atas ambisius yang nyinyir dan usil yang menarasikan "asal beda dengan Jokowi". Setiap kebijakan Pemerintah Jokowi selalu dilawan. Pokoknya asal beda. Ada kelompok lain yang terindikasi dimotori mantan penguasa negeri yang tidak tahu diri, mereka menggunakan media kelompoknya untuk membuat berita yang berjudul melenceng untuk menciptakan "the new normal post truth". Mereka sengaja membuat judul berita keliru atau menyesatkan baru diralat kemudian. Padahal berita yang salah sudah terlanjur menyebar liar. Ada kelompok yang menggunakan kekuatan Islam garis keras sedang berhalusinasi menakut-nakuti masyarakat tentang ancaman palsu hantu komunisme.

Mereka sejatinya tidak cinta Indonesia. Mereka hanya berambisi terhadap kekuasaan dan menguasai aset negara. Kalau mereka mencintai negeri ini tidak mungkin mereka sengaja menciptakan kegaduhan yang berulang-ulang. Mereka (baca: mantan penguasa) tidak punya kapasitas diri sebagai guru bangsa atau negarawan.

Kenegarawanan mereka tidak selevel dengan BJ Habibie, Gus Dur, Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umat Wirahadikusuma, Soedarmono, Tri Sutrisno atau Hamzah Haz. Tokoh-tokoh tersebut setelah tidak lagi jadi pejabat tinggi negara tidak pernah sekalipun mengganggu Pemerintah atau Presiden yang sedang berkuasa. Bahkan mantan Presiden Soeharto (baca: hanya Soeharto, bukan anak-anaknya) yang otoriter pun, pasca tidak lagi menjadi Presiden, tidak pernah sekalipun mengganggu Presiden setelahnya.

Jokowi bukan manusia sempurna. Banyak ketidaksempurnaan seperti manusia lain pada umumnya. Khususnya pada kejelian Presiden Jokowi dalam memilih para anggota kabinet di periode kedua ini. Tapi hal ini tidak bisa menjadi alasan atau pembenaran untuk menyerang Presiden Jokowi dengan membabi buta. Memberi saran dan kritikan wajib kita lakukan tapi bukan bertujuan menjatuhkan kredibilitas Presiden Jokowi.

Kita masyarakat Indonesia harus melawan setiap upaya apapun dan oleh siapapun untuk menurunkan Presiden secara inkonstitusional. Karena hal itu akan menghabiskan energi bangsa untuk pekerjaan yang sia-sia. Rakyat jangan pernah mau dimanipulasi oleh kelompok destruktif yang sebenarnya hanya ingin memuaskan nafsu syahwat berkuasa mereka. Harusnya mereka menunggu tahun 2024 saat kontestasi kekuasaan diadakan secara resmi.

Untuk menjaga sejarah Indonesia yang lurus bagi anak cucu kita kelak dan untuk menjaga kehendak Tuhan atas Indonesia, kita harus harus menjaga Presiden Jokowi menyelesaikan tugasnya sampai tahun Oktober 2024 nanti. Salah satu caranya adalah meluruskan berita palsu dan sesat, melawan keras agitasi Post Truth dari kelompok konspirasi yang tidak sabar untuk berkuasa. Karena tujuan mereka jelas BUKAN untuk kemakmuran rakyat Indonesia tapi hanya kedok untuk menguasai aset negara.

Indonesia tidak boleh tumbang oleh kelakuan para pecundang !!!

Salam SATU Indonesia
26052020

#GerakanJagaIndonesia
#JagaJokowiJagaIndonesia

Rudi S Kamri

Minggu, 24 Mei 2020

Kebiasaan menunda Da Vinci justru melahirkan karya-karya jeniusnya


Mona Lisa adalah salah satu lukisan terbesar dalam sejarah. Lukisan ini sangat ikonik sehingga kalian bahkan tidak perlu melihat gambar wanita cantik tersebut untuk membayangkannya. Ukurannya juga kecil, kanvasnya hanya berukuran 76 cm x 53 cm.

Namun mengingat kalau lukisan itu adalah sebuah mahakarya, kalian mungkin berpikir kalau Leonardo da Vinci membutuhkan waktu yang lama untuk melukisnya. Jadi, berapa lama menurut kalian? Enam bulan? Setahun?

Ternyata da Vinci mengerjakannya selama 15 tahun. Selama satu setengah dekade, da Vinci gagal menyelesaikan karya ikoniknya bukan karena lukisan itu sangat sulit, tetapi karena dia sangat malas untuk mengerjakannya.

Menurut Psychology Today, di ranjang kematiannya ia sendiri mengakui penundaan kronisnya ketika dia meminta maaf, "Kepada Tuhan dan manusia karena telah meninggalkan begitu banyak hal yang tidak selesai." 

Sebagai perbandingan, Michelangelo hanya membutuhkan waktu empat tahun untuk mengecat seluruh Kapel Sistine. Area maha karyanya mencangkup sekitar 1.100 meter persegi. Namun, seorang genius yang malas pun masih seorang yang genius, dan da Vinci mungkin adalah genius terbesar di antara mereka semua.

Meskipun butuh waktu lama baginya untuk menyelesaikan karya seni buatannya (Virgin of the Rocks diselesaikan selama 25 tahun), nyatanya ia sendiri suka menunda-nunda pekerjaannya. Di waktu senggangnya ia malah mengisi buku catatannya dengan berbagai coretan dan gagasan.

Beberapa dari corat-coretannya itu nantinya akan berubah menjadi penemuan yang bisa mengubah arah sejarah. Kalian mungkin pernah membaca kalau da Vinci menemukan helikopter, tank, perlengkapan selam, dan parasut. Ya, di saat inilah ia melakukannya — saat ia sedang mencorat-coret buku di waktu kerjanya. 

Sumber:
https://www.idntimes.com/science/discovery/shandy-pradana/tindakan-kemalasan-paling-ekstrem-dalam-sejarah-manusia-c1c2

Gadis Rusia Selingkuhan Njoto Ternyata Seorang…


Thursday, April 10th, 2014

MALAM sebentar lagi datang menjelang pada pertengahan 1963. Di rumahnya di Jalan Malang, Jakarta, Soetarni, ibu lima anak yang ketika itu berusia 35 tahun, gundah. Njoto, sang suami, baru saja tiba dari Moskow, Uni Soviet, sehari sebelumnya. Selintas, Njoto bercerita tentang penerjemah perempuan bernama Rita yang menemaninya selama di sana. “Saya tidak tahu politik, tapi naluri saya mengatakan sesuatu sedang tumbuh di hati Bapak,” kata perempuan yang kini berusia 84 tahun itu.

Wajahnya amat menipu. Berselingkuh dengan gadis Rusia

Njoto, kata Soetarni, memang menceritakan banyak hal tentang Rita kepadanya. “Kata Bapak, Rita cantik, ramah, dan pintar.” Gadis Rusia itu mahasiswi sastra Indonesia di sebuah universitas di Moskow. Setiap kali Njoto ke sana, Ritalah yang menemaninya. Sebagai Ketua II Comite Central PKI, Njoto memang sering ditugasi berkomunikasi dengan partai komunis internasional di Uni Soviet. Soetarni hanya heran, mengapa penerjemahnya harus perempuan.

Kegundahan Tarni membuncah ketika pada akhir 1964 terbetik kabar suaminya akan menikahi Rita. Namun dia tak pernah menanyakannya langsung ke Njoto. Dia cuma membatin, “Apakah Rita hamil? Atau jangan-jangan Bapak dijebak, dipasangi perempuan itu untuk tujuan politik. Saat itu PKI sedang krisis,” kata Tarni. Meski hanya dipendam dalam hati, Tarni sudah bertekad, jika benar-benar menikahi Rita, ia akan mengusir Njoto dari rumah.

Apalagi saat itu dia sedang hamil anak keenam, yang kelak diberi nama Fidelia Dayatun. “Apa dia tega meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil?” kata Tarni. Fidelia, yang diilhami nama pemimpin Kuba Fidel Castro, lahir sebelum pecah peristiwa 30 September 1965. Pada akhirnya kabar itu memang tak menjadi kenyataan. Njoto tetap menjadi suami Soetarni.

Setelah peristiwa itu, Tarni masih melahirkan putri ketujuhnya di dalam penjara. Si bungsu dengan nama panggilan Butet itu langsung diadopsi adik Njoto, Sri Windarti. Hal itu dilakukan karena Soetarni dan anak-anaknya dipenjara rezim Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto. Fidelia dan Butet tak pernah melihat wajah ayahnya.

Siapa sejatinya Rita? Joesoef Isak, wartawan yang dekat dengan Njoto, mengisahkan peristiwa yang dia pendam puluhan tahun itu. “Bung Njoto manusia biasa, bisa mencintai Bu Tarni sekaligus jatuh cinta pada Rita,” kata Joesoef di kantor Tempo, di hadapan istri Njoto, 14 Agustus 2009, sehari sebelum Joesoef wafat. Berkali-kali Joesoef mohon maaf kepada Tarni, selama ini ia memendam kisah itu. “Saya mohon Njoto dilihat sebagai manusia biasa. Jangan kaitkan dengan PKI, entah agamanya apa,” tutur Joesoef, bercucuran air mata.

Menurut Joesoef, hubungan asmara Njoto-Rita bisa menjelaskan salah kaprah keterlibatan Njoto dalam peristiwa 30 September 1965. Juga bisa meluruskan kabar tentang kerasnya konflik Aidit dan Njoto. “Aidit dibilang komunis pro-Peking, Njoto pro-Moskow,” kata Joesoef. “Itu omong kosong. Njoto mengagumi Aidit dan Aidit mencintai Njoto sampai saat terakhir.”

Namun kedekatan kedua elite PKI itu toh tak bisa menghalangi pencopotan semua jabatan Njoto dalam sidang Politbiro 1964. Njoto dianggap bersalah menjalin asmara dengan Rita dan hendak menceraikan istrinya. Aidit berniat menuntaskan skandal Rita ke Moskow. Sayang, niat belum kesampaian, peristiwa 30 September 1965 pecah. “Atas izin Bu Tarni, saya berikan kesaksian ini,” kata Joesoef.

Joesoef, yang mengenal Rita, mengatakan, “Pandangan subyektif saya, Bu Tarni lebih cantik. Tapi Rita wanita intelek bagi Njoto.” Joesoef menggambarkan Rita sebagai gadis jinak-jinak merpati. Enak diajak ngobrol, juga tak menampik diajak ke tempat tidur. Belakangan ketahuan, Rita bukan hanya melayani Njoto. Perempuan berambut pirang itu kerap tidur dengan banyak mahasiswa asal Indonesia lainnya. “Perilaku binal Rita itu tak diketahui Njoto.”

Rita sendiri tak pernah sekali pun ke Jakarta. Tapi ia fasih berbahasa Indonesia, bahkan dengan menggunakan logat Betawi. Kadang mendadak berbahasa Jawa. “Pertemuan Njoto-Rita selalu dilakukan di Moskow,” kata Joesoef.

Kebinalan Rita itulah yang membuat hubungan Njoto dan gadis itu terendus petinggi Politbiro PKI di Jakarta. Para mahasiswa Indonesia bebas keluar-masuk kamar Rita. Mereka sesukanya membuka laci, hingga menemukan surat-surat cinta Njoto. “Surat-surat itu lalu dikirim ke Indonesia, diperbincangkan berbagai kalangan,” kata Joesoef.

Menurut sumber yang sempat dibuang ke Pulau Buru oleh rezim Soeharto yakin, Rita agen “Khong Guan Biscuit”, kata sandi untuk menyebut KGB, dinas rahasia Uni Soviet. Di negerinya, Rita ke mana-mana suka pakai baju batik dengan rok. “Kerap tak pakai celana dalam.” Di mata para mahasiswa Indonesia, Rita sangat menarik meskipun tak begitu cantik. “Saat itu jarang orang Indonesia pacaran dengan bule. Tentu saja Rita menjadi idola.”

Rita menjadi penerjemah pejabat Indonesia dan mahasiswa yang berkunjung ke Uni Soviet sejak awal 1960-an. “Pertautan cinta Njoto-Rita terjadi pada awal 1963, berlanjut melalui surat-menyurat,” kata sang sumber. Keyakinan Rita agen KGB juga dari analisis situasi saat itu. Siapa pun yang berkunjung ke negeri komunis, pasti didampingi intelijen. “Kalau ke Uni Soviet, pasti didampingi KGB,” katanya.

Dia menduga, surat cinta Njoto sengaja disebarkan Rita kepada para mahasiswa Indonesia agar sampai ke tangan Aidit. “Saya termasuk yang ditawari membaca surat cinta Njoto yang sudah digandakan dan disebarluaskan, tapi saya tolak karena itu privasi orang.”

Terpuruknya Njoto diyakini akibat hubungan asmaranya dengan Rita. Tapi situasi partai komunis di berbagai negara saat itu sedang krisis. Sikap PKI dianggap tak jelas, ikut poros Peking atau Moskow. Juga konflik antara PKI dan Angkatan Darat, konflik PKI dan komunis internasional, serta konflik Presiden Soekarno-Angkatan Darat. “Kondisinya sangat gawat. Skandal Njoto-Rita turut memperparah,” kata dia.

Iramani, adik Njoto, membenarkan keributan skandal itu. Tapi dia baru tahu belakangan dari koran terbitan tahun 1965-1966. “Disebutkan, Bung Njoto punya gendak (perempuan simpanan),” kata Iramani. “Katanya mahasiswi sastra Indonesia, penerjemah tamu Indonesia di Uni Soviet.”

Namun, bagi Tarni, kesetiaan Njoto telah teruji. Apa pun kata orang tentang elegi cinta Njoto-Rita, baginya itu hanyalah dongeng. Pada masa kelam, tatkala dia dipenjara selama 11 tahun, tercerai-berai, berpisah dengan suami dan anak-anak yang tak tentu rimbanya, dia yakin Njoto adalah kekasihnya yang dulu. Njoto tetaplah lelaki pemujanya, yang mengiriminya berlaksa-laksa surat hingga mereka menikah dan dikaruniai tujuh anak.

Tarni mengenang, dalam su-ratnya ketika mereka berpacaran, Njoto berjanji akan menjadi suami dan bapak yang baik. “Janji itu telah ditepatinya hingga dia diambil paksa kekuasaan, yang tak tahu kasih sayang bapak kepada anaknya dan cinta suami kepada istrinya.”

Kamis, 14 Mei 2020

Percobaan Pembunuhan CIA Terhadap Bung Karno








Konferensi Bandung dipandang Amerika Serikat sebagai perkumpulan komunis. CIA merancang aksi pembunuhan untuk gagalkan KAA.

AMERIKA Serikat tak suka pada rencana Sukarno mengadakan Konferensi Asia Afrika (KAA). Konferensi ini selain mendorong kemerdekaan bagi negara-negara Asia-Afrika, juga menetapkan sikap netral atau nonblok dalam perseteruan Blok Barat (AS) dan Blok Timur (Uni Soviet).

Padahal AS sedang berupaya membentuk SEATO (South East Asia Treaty Organization), sebuah aliansi militer-politik negara-negara Asia Tenggara, yang disponsori AS, guna membendung pengaruh komunis di wilayah itu. Bagi AS, KAA adalah ancaman untuk SEATO, yang didirikan di Bangkok, Thailand pada 19 Februari 1955. Anggota SEATO terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Australia, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, dan Thailand.

Para pejabat dalam pemerintahan Eisenhower dan CIA (Dinas Intelijen Amerika Serikat), menurut sejarawan Baskara T. Wardaya, meyakini konferensi negara-negara Asia Afrika itu telah menjadi semacam “ajaran sesat” yang harus “dibereskan.”

“Bertolak dari pikiran tersebut,” tulis Baskara dalam Bung Karno Menggugat!, “CIA kemudian mengambil inisiatif untuk mempertimbangkan rencana pembunuhan sebagai salah satu cara untuk menggagalkan KAA.”








Setelah bertahun-tahun tersimpan sebagai rahasia, rencana jahat tersebut baru terungkap pada 1975. Komisi Church (Church Committee), yang diketuai senator AS, Frank Church, menyelidiki operasi-operasi rahasia CIA di luar negeri, termasuk di Indonesia. Komisi mendengarkan kesaksian-kesaksian berkaitan dengan operasi rahasia yang dilakukan para agen CIA di negara-negara Asia.

“Menurut kesaksian,” tulis Baskara, “para pejabat CIA telah mengusulkan suatu rencana untuk membunuh seorang pemimpin Asia Timur guna mengacaukan KAA yang mereka pandang sebagai Konferensi Komunis.”

Bung Karno KAA 18 April 1955:




TEROR PEMBUNUHAN


Salah satu pemimpin Asia yang menjadi target pembunuhan adalah perdana menteri merangkap menteri luar negeri Tiongkok, Zhou Enlai. Pada 11 April 1955, pesawat Kashmir Princess, yang sedianya akan ditumpangi Zhou, meledak dan mendarat darurat di laut. 16 tewas dan tiga orang selamat.

Sehari setelah insiden itu, kementerian luar negeri Tiongkok mengeluarkan pernyataan yang menuding keterlibatan CIA dan Ching Kai-shek (pemimpin nasionalis Tiongkok, di Taiwan). “Mereka berencana menyabot pesawat carteran Air India, menjalankan rencana mereka untuk membunuh delegasi kami ke Konferensi Bandung yang dipimpin oleh Perdana Menteri Zhou Enlai, dan untuk menggagalkan Konferensi Bandung,” tulis Steve Tsang dalam The Cold War’s Odd Couple.

Menariknya, Zhou selamat karena sudah mengendus rencana pembunuhan dirinya. Menurut Steve Tsang dalam “Target Zhoe Enlai,” China Quarterly, September 1994, “Zhou mengetahui rencana itu sebelumnya dan diam-diam mengubah rencana perjalanan, kendati dia tak menghentikan sebuah delegasi kader yang lebih rendah untuk mengambil tempatnya.”

Ternyata CIA bukan saja mengincar Zhou Enlai, tapi juga merencanakan upaya pembunuhan Sukarno.

Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Selain terkenal akan pulau kematian bagi para napi,Nusakambangan juga menyimpan cerita lain yang cukup menarik.Hal menarik itu datang dari sosok binatang bernamakawuk,hewan ini digambarkan mirip dengan komodo.Memiliki empat kaki,dan penciuman tajam layaknya komodo gan sist.



Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Ilustrasi kawuk

Sumber


Sumber



Kawuk ini termasuk reptil karnivora dan agresif,dia akan menyerang manusia yang ditemuinya.Yang unik lagi dari kawuk ini adalah dia jenis kadal bipedal (berdiri dengan kedua kakinya),mengingatkan ane akan sosok dinosaurus dizaman prasejarah.Kawuk juga punya kebiasaan yang sama dengan komodo,yakni suka memakan bangkai.Terkadang juga,ia memakan bangkai manusia yang tewas dipulau tersebut.


Menurut cerita warga,kawuk sering bergerak dalam kelompok dan mulai aktif menjelang malam hari (nokturnal).Hal ini membuat penduduk sekitar tidak mau keluar dimalam hari,apalagi sosok kawuk bergerak dalam kelompok.



Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Sumber




Kejadian ini pernah terjadi tahun 2014,dimana seorang nelayan bernama Heri akan memindahkan mayat temannya yang tewas diperkampungan Solok Timur.Ia dan beberapa kawannya dikejar sekelompok kawuk dengan jumlah sekitar 10 ekor,saat akan menuju kapal.



Mereka berhasil selamat sampai kapal,sebelum gerombolan kadal ini memangsa mayat teman sekaligus diri mereka,untung para nelayan ini masih sempat sampai kapal.Namun penampakan sosok kawuk di Nusakambangan bisa dibilang sangat langka gan sist,karena pulau itu jarang terekspos media.Pergerakan penduduk juga dikendalikan pihak berwenang disana.


Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Sumber



Sekilas tentang Nusakambangan,pulau yang memiliki luas 12.000 hektar ini maauk dalam wilayah Kabupaten Cilacap,Jawa Tengah.Termasuk pulau terluar dari Indonesia,memiliki penduduk 3.000 orang.Listrik bisa dibilang sangat langka dipulau ini gan sist,generator baru dinyalakan pada malam hari.Penduduk lebih memilih tinggal dirumah saat malam hari,bagi yang ingin keluar saat malam.Mereka selalu mempersejantai diri mereka dengan golok,untuk pertahanan diri.Berikut teori yang berkembang mengenai kawuk dari penelitian yang dilakukan dan kesaksian warga emoticon-Big Grin




Kawuk Adalah Velociraptor ?

Beberapa peneliti menganggap kawuk adalah velociraptor,salah satu hewan prasejarah yang masih hidup atau mungkin mengalami evolusi emoticon-Bingung (S)


Hal ini berdasar keterangan warga setempat,bahwa kawuk berdiri dengan dua kakinya.Hal ini membuat beberapa orang berspekulasi bahwa kawuk adalah velociraptor ?.Velociraptor sendiri memiliki arti pencuri yang gesit,kalau gan sist pernah lihat film dengan tema dinosaurus.Sosok dino ini biasa digambarkan mencuri telur dinosaurus lain,mereka juga sering berburu dalam kelompok dan punya kecepatan dalam berlari.



Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Sumber



Kalau kita bandingkan ke duanya,mereka memang memiliki kemiripan gan sist.Mulai berburu dengan kelompoknya,dan juga punya kecepatan dalam berlari.Kecepatan berlari kawuk didasarkan pada indera penciuman mereka yang kuat,sehingga dengan cepat menemukan bangkai yang menjadi sasaran mereka.Apalagi mereka bergerak dalam kelompok,bisa dibayangkan betapa cepatnya sosok ini ketika berlari mencari bangkai ?



Sama seperti makhluk kriptid kebanyakan,mereka juga jarang terekspos.Tapi dari pengakuan warga disana,bisa dibilang keberadaan mereka memang ada.Tapi sangat sulit untuk menemukan mereka,ditengah luasnya hutan Nusakambangan.Mungkin cara yang ampuh memancing kemunculan mereka,dengan memberi bangkai hewan,untuk membuktikan keberadaannya disana.Ane agak sependapat dengan teori ini,karena melihat mereka berdiri dengan dua kakinya.Tapi hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut gan sist,untuk pembuktiannya.




Kawuk Adalah Kadal Monitor ?


Ada juga yang berpendapat bahwa kawuk mungkin spesies baru dari kadal monitor yang belum ditemukan.Walaupun kadal monitor tidak berburu dalam kelompok dan tidak selalu berdiri layaknya kawuk,ini membantah spekulasi soal kawuk itu sendiri gan sist.Kadal monitor yang masih keluarga dari biawak sendiri,cenderung menghindari manusia jika bertemu langsung.



Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Sumber



Dari sifatnya saja sudah berbeda,kadal monitor lebih suka berburu sendiri.Dan ia tidak terlalu agresif layaknya kawuk,jadi teori ini tidak tepat dengan sosok kawuk sendiri.



Kawuk Adalah Komodo ?


Kalau dengan komodo,kawuk juga memiliki perbedaan.Salah satunya komodo hanya berburu sendiri sama seperti kadal monitor,selain itu,komodo cenderung tidak agresif terhadap manusia.Berbeda dengan kawuk yang sangat agresif jika bertemu manusia.Walau sama-sama pemakan bangkai,komodo malah cenderung ramah kepada penduduk asli pulau yang ditempatinya gan sist emoticon-Bingung (S)


Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Sumber



Komodo juga hidup menyendiri dan akan bersosialisasi jika akan masuk musim kimpoi emoticon-Big Grin Hal ini membuat teori kawuk sebagai velociraptor makin mengerucut,kemungkinan kawuk adalah evolusi dari velociraptor.Sayang tidak ada ilustrasi jelas mengenai bentuknya,hanya saja dia digambarkan sebagai kadal yang berdiri dengan dua kakinya.



Alasan Menyerang Manusia ?


Ini hal yang menarik perhatian ane,kenapa sosok kawuk menyerang manusia ?.Merasa terancama atau justru ingin menjadikan manusia sebagai mangsanya ? emoticon-Takut (S)



Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Sumber



Walaupun pemakan bangkai,tidak menutup kemungkinan mereka juga memburu mangsa hidup (manusia dan hewan lainnya).Sama seperti yang dilakukan kadal lainnya,apalagi mereka membuat tim keroyokan.Dengan anggota sekitar 10 ekor,tidak sulit bagi mereka untuk menangkap mangsanya.Bila benar demikian,ia adalah ancaman serius bagi pulau yang dijuluki Alcatraznya Indonesia ini gan sist emoticon-Takut (S)
Tapi hal ini perlu dilakukan kajian lagi,untuk pembuktiannya.



FYI dalam KBBI,kawuk memiliki arti biawak besar yang tinggal di Nusakambangan gan sist.Tambahan informasi,bahwa warga disana mempunyai pantangan untuk tidak menyimpan mayat dirumah.Setiap anggota keluarga yang meninggal,harus cepat dikuburkan mayatnya.Sebelum nanti para kawuk datang untuk memangsanya gan sist.Selain itu,mayat napi yang sudah eksekusi ditempat terbuka.Bila tidak segera dipindahkan,juga akan menjadi santapan para kadal ini gan sist.



Selain kawuk,Nusakambangan juga memiliki misteri lainnya.Seperti sosok Aul (manusia serigala versi lokal),dan sosok kijang emas yang konon katanya tak akan mati meski sudah terkena peluru senapan emoticon-Takut (S)



Kawuk Si Kadal Misterius Pemakan Bangkai,Penghuni Pulau Nusakambangan

Sumber



Selain itu ada kawuk yang menambah kengerian dari pualu ini.Menurut penuturan warga lokal.Dulu ada satu truk berisi ular cobra,kemudian semua ular tersebut dilepas disana.Entah untuk tujuan apa ?.Konservasi atau kah untuk membentengi pulau ini,agar para napi tidak berani lari emoticon-Bingung (S)



Sampai sekarang kawuk adalah misteri tak terpecahkan yang menjadi bagian dari pualu Nusakambangan.Selain terkenal sebagai lapas para napi kelas kakap,Nusakambangan juga ditinggali makhluk misterius yang belum pernah sitemukan sebelumnya.

Privat Matematika n English Denpasar 
Download GTA San Andreas Mobile

Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal


Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal
Sisa-sisa reruntuhan Alba Longa di lereng Bukit Alba.
Sumber

Alba Longa atau Albalonga adalah sebuah kota Latin kuno di Italia Tengah yang terletak di Bukit Alba, sekitar 19 km di sebelah tenggara kota Roma. Kota yang menjadi pendiri dan ketua Liga Latin tersebut akhirnya runtuh pada pertengahan abad ke-7 SM setelah dihancurkan oleh Kerajaan Romawi. Para penduduk yang tersisa dipaksa untuk menetap di Roma.

Dalam mitologi Romawi, Remus dan Romulus selaku pendiri kota Roma sekaligus Kerajaan Romawi berasal dari Alba Longa. Seorang sejarawan Romawi bernama Titus Livius menyatakan bahwa beberapa keluarga bangsawan Romawi juga berasal dari kota itu, seperti keluarga Cloelius, Curiatius, Geganius, Julius, Quinctius, dan Servilius.

Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal
Ascanius pendiri Alba Longa.
Sumber

Alba Longa didirikan oleh Ascanius pada abad ke-12 SM atau tepatnya pada tahun 1151 SM dengan tujuan mengurangi kepadatan Lavinium, sebuah kota pelabuhan yang terletak sekitar 53 km di sebelah selatan Roma. Ascanius adalah seorang raja legendaris Alba Longa yang juga anak dari pahlawan Perang Troya, Aeneas. Ia juga merupakan leluhur dari Romulus dan Remus.

Dalam bahasa Latin alba berarti “putih” dan longa berarti “panjang”, itu bermakna “kota putih panjang”. Data arkeologi menunjukkan Alba Longa terdiri dari beberapa desa Zaman Besi serta nekropolis (makam yang terpisah dari permukiman). Desa-desa ini masih belum berbentuk urban saat dihancurkan oleh Kerajaan Romawi.

Setelah keruntuhan Troya pada tahun 1184 SM, Aeneas memimpin sekelompok rakyat Troya yang tersisa untuk mencari kehidupan baru. Setelah mengembara ke Kartago dan mengarungi Laut Mediterania, mereka tiba di Latium, Semenanjung Italia yang segera disambut oleh Latinus, raja Latin periode awal.

Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal
Lukisan karya Francesco de Mura (1696-1782) yang menggambarkan kedatangan Aeneas ke Latium.
Sumber

Berikutnya terjadi pernikahan antara Aeneas dan putri Latinus, Lavinia. Aeneas mendirikan kota baru Lavinium sebagai penghormatan untuk istrinya. Pada suatu ketika Latinus wafat saat bertempur dan Aeneas naik takhta sebagai raja Latin.

Beberapa tahun kemudian Aeneas juga terbunuh dalam peperangan. Ascanius anaknya dari istri Creusa menjadi raja Latin berikutnya, meskipun tata negara diwalikan oleh ibu tirinya Lavinia sebab ia masih anak-anak. Di sisi lain, hubungan Lavinia dengan Aeneas dikaruniai seorang anak bernama Silvius. Khawatir dengan Ascanius yang semakin dewasa, Lavinia menitipkan Silvius kepada Tyrrhenus, seorang raja Etruska yang juga kawan baik ayahnya Latinus.

Ketika beranjak dewasa, tampuk kekuasaan dipegang langsung oleh Ascanius. Melihat kota Lavinium yang semakin padat, ia membuka permukiman baru di lereng Bukit Alba, kira-kira di dekat lokasi Kastil Gandolfo. Ascanius memindahkan 600 keluarga ke sana dan menamakannya Alba Longa yang berstatus wilayah koloni Lavinium. Rentang waktu dari pendirian Lavinium ke Alba Longa sekitar 30 tahun.

Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal
Kastil Gandolfo di lereng Bukit Alba.
Sumber

Setelah 38 tahun berkuasa, Ascanius wafat meninggalkan konflik antara saudara tirinya Silvius dan anaknya Iulus. Pada akhirnya Silvius tetap naik takhta dan memerintah selama 29 tahun. Ia mendirikan beberapa koloni lain yang kemudian dikenal sebagaiPrisci Latini atau Latin Tua.

Pada tahun 1110 SM, anaknya Aeneas Silvius menjadi penguasa Alba Longa yang baru. Ia menggunakan nama Silvius sebagai nama marga yang menjadi cikal-bakal nomen gentilicium (sistem penamaan Romawi) yang kemudian berkembang di seluruh Italia dan Eropa. Berikutnya semua keturunannya menggunakan nama Silvius. Di lain pihak, keturunan dari Iulus (anak dari Ascanius) mengadopsi nama Julius sebagai marga.

Aeneas Silvius memerintah selama 31 tahun dan digantikan oleh anaknya Latinus Silvius yang memerintah selama 51 tahun. Raja berikutnya Alba Silvius bekuasa selama 39 tahun dan digantikan oleh Atys yang memerintah selama 26 tahun. Berlanjut ke Capys yang memerintah selama 28 tahun dan digantikan oleh Capetus yang berkuasa selama 13 tahun.

Raja selanjutnya Tiberinus wafat tenggelam saat melintasi Sungai Albula yang kemudian dikenal sebagai Sungai Tiber. Jasadnya tak pernah ditemukan sebab terbawa arus. Tiberinus berkuasa selama 8 tahun dan akhirnya digantikan oleh Agrippa yang memerintah selama 41 tahun.

Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal
Sungai Tiber saat ini.
Sumber

Pada tahun 873 SM, anaknya Romulus Silvius yang juga dikenal sebagai Aremulus atau Alladius naik takhta. Romulus Silvius merupakan sosok penguasa zalim yang berpura-pura mengetahui bagaimana cara membuat petir untuk menakuti rakyat agar menyembahnya sebagai dewa. Ia akhirnya tewas dalam badai petir. Seorang sejarawan Yunani bernama Dionysius dari Halicarnassus menyatakan Romulus Silvius dihukum oleh dewa karena lancang.

Romulus Silvius berkuasa selama 19 tahun dan digantikan oleh Aventinus Silvius yang memerintah selama 37 tahun. Raja berikutnya Proca mempunyai dua orang putra: Numitor dan Amulius. Ia menginginkan anak sulungnya Numitor untuk menggantikannya kelak, namun adiknya Amulius kemudian mengusir kakaknya dan mengklaim takhta untuk dirinya sendiri. Ia juga membunuh seluruh keponakan lelakinya dan menyisakan keponakan perempuannya Rhea Silvius untuk dijadikan sebagai perawan Vesta, seorang pendeta atau kaki tangan dewa yang bertugas menjaga api suci agar tetap menyala.

Namun, Rhea hamil dan mengklaim bahwa itu adalah darah daging dewa Mars. Rhea melahirkan putra kembar Romulus dan Remus. Ia kemudian dijebloskan ke dalam penjara oleh Amulius, sedangkan kedua bayinya dibuang ke Sungai Tiber. Saat itu kondisi Sungai Tiber sedang meluap dan menggenangi wilayah bibir sungai sehingga para prajurit yang ditugaskan hanya meletakkan bayi-bayi tersebut di tepian dekat pohon ara dengan harapan arus sungai akan menyeret dan menenggelamkan bayi-bayi itu.

Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal
Lambang klub sepak bola AS Roma yang berlatar mitologi Romulus dan Remus, pendiri kota Roma.
Sumber

Kedua bayi itu diselamatkan oleh seekor serigala betina yang kemudian menyusuinya. Pada akhirnya seorang gembala bernama Faustulus menemukan Romulus dan Remus. Dibantu oleh istrinya Acca Larentia, pasangan suami-istri tersebut merawat dan membesarkan kedua bayi itu.

Saat keduanya dewasa, Romulus dan Remus menjadi pemimpin kelompok kaumnya. Mereka terlibat perselisihan antara pendukung Numitor dan Amulius yang saat itu menggoyang Alba Longa. Karena terlalu vokal, Remus ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Romulus bersama beberapa pengikutnya berangkat ke kota untuk membebaskan adiknya. Sementara itu, di dalam penjara Remus bertemu dengan Proca kakeknya. Sebelumnya kedua orang ini tak mengetahui identitas masing-masing hingga kemudian saling bercerita dan menemukan benang merah bahwa Remus adalah salah satu anak kembar Rhea.

Setelah keluar dari penjara, Romulus dan Remus menggalang kekuatan untuk memulihkan kekuasaan kakeknya. Amulius terbunuh dalam perang saudara dan Proca kembali menjadi raja. Tak ingin menyusahkan kakeknya, saudara kembar ini memilih membangun kota mereka sendiri.

Namun, terjadi perselisihan di antara mereka tentang lokasi kota tersebut. Romulus menyarankan Bukit Palatine, tapi adiknya Remus lebih menyukai Bukit Aventin. Mereka meminta persetujuan dewa untuk menyelesaikan perselisihan dengan jalanaugury, sejenis peruntungan melalui fenomena burung terbang. Ketika sekawanan burung mulai datang, Remus menebak 6 ekor burung, sedangkan Romulus menebak 12 ekor burung. Hasilnya jawaban Romulus yang benar.

Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal
Perkelahian antara Romulus dan Remus.
Sumber

Meskipun begitu, konflik tetap berlanjut yang akhirnya membuat Remus terbunuh. Romulus kemudian mendirikan kota Roma dan memerintah di sana selama bertahun-tahun.

Sementara itu, tak ada lagi catatan tentang Alba Longa dan raja-rajanya sampai zaman pemerintahan Tullus Hostilius, raja Romawi ketiga yang berkuasa pada tahun 673-642 SM. Selama masa pemerintahannya terjadi serangkaian konflik serangan ternak antara Romawi dan Alba Longa. Masing-masing pihak berusaha membunuh ternak lawan yang sekiranya melintasi wilayah perbatasan. Hal ini membuat Hostilius menyatakan perang kepada Alba Longa yang ketika itu dipimpin oleh Gayus Cloelius yang bukan dari dinasti Silvius.

Namun, Cloelius wafat sebelum kedua pihak terlibat pertempuran serius. Sejarawan kuno menyatakan seorang pejabat militer bernama Mettius Fufefius mengambil alih takhta Alba Longa dan menawarkan negosiasi tanpa perang lewat jalan duel para jawara. Hasilnya adalah kemenangan bagi Romawi.

Fufefius yang tak puas hati diam-diam bersekutu dengan Fidenae, sebuah kota Etruska yang sedang memberontak terhadap otoritas Romawi. Ketika pecah pertempuran antara Romawi dan Fidenae, Fufefius yang bertempur di sisi Romawi malah menarik pasukannya mundur dari medan perang. Pengkhianatan tersebut sangat melukai hati Hostilius yang bertekad akan menghancurkan Fufefius dan Alba Longa.

Alba Longa, Dari Sinilah Romawi Berasal
Peta kuno wilayah Latium yang mencakup Alba Longa, Fidenae, Lavinium, Roma, Sungai Tiber, dll.
Sumber

Beberapa tahun berikutnya Alba Longa takluk dan Fufefius dihukum mati dengan kaki dan tangan yang diikat ke beberapa ekor kuda yang dipencar ke segala penjuru, menyebabkan ia tewas dalam keadaan tubuh tercabik-cabik. Sementara itu, Hostilius memindahkan seluruh penduduk yang tersisa ke Roma lalu menghancurkan Alba Longa hinga rata dengan tanah.

Privat Matematika n English Denpasar 
Download GTA San Andreas Mobile